A.
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Teori
kinetik muncul dengan anggapan bahwa partikel-partikel gas selalu bergerak
terus-menerus. Gas yang tersusun atas satu unsur atom disebut gas monoatomik.
Semua unsur gas mulia (golongan VIII) merupakan gas monoatomik, yaitu helium
(He), neon (Ne), radon (Rn), argon (Ar), kripton (Kr), dan xenon (Xe).
Helium dengan Ar = 4, digunakan
dalam kapal, balon udara, dan penyelam. Neon dengan Ar = 20, digunakan untuk
papan reklame neon dan cahaya fluoresen. Radon dengan Ar = 222, terbentuk dari
hasil peluruhan radioaktif radium. Argon dengan Ar = 40, digunakan
pada bohlam listrik dan tabung fluoresen. Kripton dengan Ar = 84,
digunakan pada beberapa tabung laser, fluoresen, dan di dalam cahaya
stroboskopik bandara. Xenon dengan Ar = 131, digunakan untuk mengisi tabung
fluoresen dan bohlam.
B.
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana
gerakan gas dalam tabung?
2.
Tentukan
kecepatan rata-rata gas yang berfariasi serta tuliskan rumusnya?
3.
Jelaskan
bagaimana tumbukan gas dalam tabung?
C.
Tujuan Pembahasan
1.
Menjelaskan gerakan gas dalam tabung.
2.
Menentukan
kecepatan rata-rata gas yang berfariasi serta menuliskan persamaannya.
3.
Menjelaskan bagaimana tumbukan gas dalam
tabung.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Gerakan Gas Dalam Tabung.
Dalam model gas yang sederhana setiap molekul/ partikel gas
dipandang sebagai bola pejal yang dalam gerakkannya mereka bertumbukan secara
elastis, baik sesama molekul maupun antara molekul dengan diniding bejana
tempat gas berada. Dengan menganggap bahwa molekul gas berbentuk bola
pejal berarti interaksi antar molekul tidak terjadi kecuali bertumbukan.
Selama bertumbukan, molekul tersebut tidak mengalami perubahan bentuk dan
energi. Gambaran seperti ini mudah dipahami untuk gas atom tunggal (monoatom)
yang hanya memiliki energio kinetik traslasi. Berbeda dengan molekul yang
lebih kompleks seperti oksigen (O2dan CO2) yang energy dalamnya dikaitkan
dengan rotasi, dan fibrasi (getaran molekul tersebut).
Tekanan gas pada dinding bejana sama dengan besarnya momentum yang
diberikan oleh partikel gas tiap suatu luas tiap satuan waktu.
Diagram gerakan
partikel gas dalam dinding bejana.
Gerakan
partikel gas dalam dinding bejana berbentuk kubus dengan sisi L. Partikel
bergerak dengan kecepatan
dalam arah sumbu X .Sebelum partikel
menumbuk dinding, momentumnya m
. setelah menumbuk dinding, partikel berubah
arahnya sehingga momentumnya -m .
. Jadi setiap
kali partikel menumbuk dinding, pertikel tersebut mengalami perubahan momentum
sebesar selisih antara momentum sebelum tumbukan dan momentu setelah tumbukan.
B.
Kecepatan Rata-Rata Melekul Gas
Sifat-sifat zat dalam skala besar dapat diprediksi dengan teori
molekular melalui dua cara:
ô€€¹ Teori kinetik atau dinamik,
menggunakan hokum-hukum mekanika untuk individual molekul. Dari sini
dapat diturunkan beberapa ekspresi seperti tekanan, energi dalam dll.
ô€€¹ Termodinamika Statistik,
mengabaikan detail pembahasan individual molekul, tetapi menggunakan
probabilitas sejumlah besar molekul yang membentuk materi makro. Metode
statistik ini dapat memperjelas lebih lanjut konsep entropi.
Jika dalam ruang tertutup terdapat N jumlah melekul maka
untuk mempermudah perumusan digunakan koordinat kartesius tiga dimensi. Dengan
demikian, kecepatan melekul dinyatakan sebagai berikut.
=
I +
j +
k ……….(0.1)
Kita tinjau kecepatan pada arah X. misalnya jika komponen
kecepatannya
maka kecepatan rata- rata pada arah X
adalah
(
=
……….(0.2)
Kecepatan rata-rata melekul pada arah X, Y,dan
Z dirumuskan sebagai berikut
……….(0.3)
Teori ekuipartisi mengatakan bahwa besar kecepatan rata-rata pada
arah X, Y, dan Z adalah sama.
……….(0.4)
Dengan demikian persamaan (0.3) menjadi :
= 3
……….(0.5)
Jika kita tinjau pada arah X maka persamaan (0.2) menjadi :
……….(0.6)
Dari persamaan… dan (0.6) diperoleh persamaan
tekanan gas untuk N melekul adalah
P
=
|
……….(0.7)
Keterangan :
P = tekanan Gas (N
)
N = jumlah partikel
v = kecepatan (
)
m = massa partikel (kg)
V = volum Gas (
)
C.
Tumbukan Gas Dalam Tabung
Model mikroskopis dari gas ideal
menunjukkan pada kita bahwa tekanan yang dinyatakan oleh gas pada dinding wadah
merupakan akibat dari tumbukan melekul gas pada dinding dan sesuai dengan
penjelasan mikroskopis sebagai berikut :
1.
Melekul
berinteraksi hanya dengan gaya-gaya berjarak pendek selama tumbukan lenting.
Dimana melekul-melekulnya tidak saling memberikan gaya-gaya yang berjarak jauh
satu sama lain.
2.
Melekul
bertumbukan lenting dengan dinding
tabung atau wadah. Komponen x dari momentumnya dibalik, sementara
komponen y dari melekulnya tidak berubah. Dalam kontruksi ini, kita
asumsikan bahwa melekul bergerak dalam bidang xy.
Tumbukan
Molekul pada Dinding
Perubahan momentum arah -x:
= -
= − 2
Impulse
menjadi:
= − 2
Dengan Fi,pada
dinding merupakan gaya rata-rata molekul pada dinding.
merupakan
durasi tumbukan. Supaya dapat melakukan tumbukan lagi pada dinding yang sama,
molekul harus berjalan sepanjang 2d pada arah-x. Jadi waktu antara dua
tumbukan pada dinding yang sama:
Δt =
.
Gaya yang menyebabkan perubahan momentum:
= − 2
Gaya ini merupakan komponen gaya rata-ratapada molekul untuk
bergerak bolak-balik.
=
=
=
Perubahan momentum partikel setelah
tumbukan dirumuskan sebagai berikut :
=
=
=
=
=
Partikel tersebut akan menumbuk dinding untuk
kedua kalinya setelah selang waktu :
.
BAB III
PENUTUP
1.
Kesimpulan
Gerakan partikel gas dalam dinding bejana berbentuk kubus dengan
sisi L. Partikel bergerak dengan kecepatan
dalam arah sumbu X .Sebelum partikel
menumbuk dinding, momentumnya m
. setelah menumbuk dinding, partikel berubah
arahnya sehingga momentumnya -m .
. Jadi setiap
kali partikel menumbuk dinding, pertikel tersebut mengalami perubahan momentum
sebesar selisih antara momentum sebelum tumbukan dan momentu setelah tumbukan.
Jika dalam ruang tertutup terdapat N jumlah melekul maka
untuk mempermudah perumusan digunakan koordinat kartesius tiga dimensi. Dengan
demikian, kecepatan melekul dinyatakan sebagai berikut.
=
I +
j +
k ……….(0.1)
tumbukan melekul gas pada dinding
dan sesuai dengan penjelasan mikroskopis sebagai berikut :
1.
Melekul
berinteraksi hanya dengan gaya-gaya berjarak pendek selama tumbukan lenting.
Dimana melekul-melekulnya tidak saling memberikan gaya-gaya yang berjarak jauh
satu sama lain.
2.
Melekul
bertumbukan lenting dengan dinding
tabung atau wadah. Komponen x dari momentumnya dibalik, sementara
komponen y dari melekulnya tidak berubah. Dalam kontruksi ini, kita
asumsikan bahwa melekul bergerak dalam bidang xy.
3.
Saran
Saran
kami kepada pembaca, apabila terdapat kesalahan dan kejanggalan dalam makalah
kami ini mohon memberikan saran atau kritikan yang membangun terhadap pemakalah
agar makalah kedepannya bisa lebih baik dari pada sekarang ini.
Daftar Pustaka
Roymond
A.Serway dan Jhon W. Jewett. Fisika Untuk Sains Dan Teknik. Salemba
Teknika: Jakarta. 2010
U. rachmat dkk. Sains Fisika untuk SMU. PT Bumi Aksara:
Jakarta. 2000
Siswanto dan Sukaryadi. Kompetensi Fisika.
PT Citra Aji Parama: Yogyakarta. 2007
Daryanto. Fisika Teknik. Jakarta: Rineka Cipta. 1997
Tidak ada komentar:
Posting Komentar